Di tengah kebun yang tengah bermekaranIa menerka-nerka keadaanMenghidu beragam kumbang datangMencicipi silih berganti warna-warni serbuk sariIa salah&
Membentang jauh samudra biru lantang. Di batu besar duduk seorang insan dengan netra sesendu awan kelabuIa kosong memandang awan
Ini tentang dirinya dan diriku yang tidak pernah menjadi kami
Tanpa salam perpisahan dan tanpa kata pamitan Apakah saat ini dirimu benar-benar pergi?
puisi mengenai percintaan seseorang yang gagal unyuk kesekian kalinya
Kisa klasik dari sebuah ketulusan hati sih pecinta
Sabda Cinta. Akulah kabut yang jingga menipis pada ujung hari dengan segenap derit
Tak ada yang lebih batu selain diriku, perempuan yang membiarkan dirinya mati kutu
Sekali lagi ingin kukatakan dengan lantang, Kita pernah sedekat nadi sebelum akhirnya saling menyudahi
Rambutmu yang hitam lebat tampak subur, dan terurai panjangdi sana rintik hujan berpilin senja, serupa pintalan benang suteraseindah pelangi rasa di h
O dara kulihat cinta di matamu serupa lautan gedebur ombaknya menggetarkan malam sunyi &nbs
seperti yang terungkap di dalam sorot kedua matamu cahaya cinta di hati redup sarat dengan kebimbangan seperti air sungai kecil yang mengalir keruh da