Potongan kembali.. Agar tali yang terlalu panjang Bisa dipendekkan
Di sebuah telaga… Tak kutemukan sedikitpun suara selain sunyi Sunyi yang memainkan melodi ranting-ranting kering berjatuhan Lalu angin yang menjatu
Rasa… Seperti apakah rasamu Terbuat dari apakah ia Apakah mungkin rasa kita melebur jadi satu Padahal kutahu hatimu sekeras batu karang Apa mungk
Kita seringkali lelah, dan tak jarang selalu mengeluh. Kita seringkali protes, bahkan selalu menyalahkan Kita seringkali berpaling, bahkan tak jaran
Kukirimkan buku ini Sebagai tanda sayangku untukmu Ada sepucuk surat di dalamnya Kuselipkan dalam amplop berwarna putih Surat yang kutulis untukmu
Lalu akupun membuka mata, seketika itupun kau menghilang kembali Dan kini hujan telah reda, hanya tinggal gerimis yang tersisa Langit kembali memuti
Pagi ini, matahari semakin meninggi Ia tak pernah lelah menjemput siang Tapi pesanku semalam masih belum juga terjawab Meski telah kusampaikan seme
Pudar kini semua rasaku padamu Seperti mawar merah yang tidak lagi berwarna Beku sudah semua anganku tentangmu Tertimbun salju di musim dingin
Kita dialirkan waktu, masuk ke dalam sebuah kisah romansa Hasrat yang begitu menyentuh hati, mengusik kalbu Bercahaya seperti warna hutan pinus di p
Sudahkah kau terima sayang? Bogor, 5 Oktober 2012
Semalam hujan turun deras Biarkan saja ia turun sepuasnya Membasahi mata air yang kering dan sungai yang dahaga Mengisi telaga yang kehausan Meski
Sudah ribuan kali kukatakan padamu Lewat desir angin malam yang membawa partikel oksigen Dan guyuran hujan yang menemani senyap Kalau aku merinduka
Siapa bilang September itu ceria Ah itu kan cuma lagu Nyatanya cuaca seringkali tak menentu Meski mentari pagi tersenyum ceria Tetapi langit sor
Waktu serasa melambat Ia seolah-olah berjalan melata Melewati detik dan menitnya Melampaui hari dan minggu yang kian sunyi Ini sudah kesekian ha
Kemarau yang merindukan hujan Seperti aku yang menunggumu di sudut taman mungil Atau sebaliknya Kau yang merindukanku di sela-sela pepohonan dan se
1. Kutiupkan rindu di atas serasah Terbang bersama angin di musim panas Pergi sesukanya Aku lelah 2. Katamu Cinta itu tak bisa direncanakan
Suatu minggu di stasiun Bogor Cahaya mentari meredup menanti rintik hujan Suasana lengang mengiringi siang Semua tenggelam dalam kesibukan masing-m
[caption id="attachment_136379" align="aligncenter" width="384" caption="Sumber gambar : www.beritalumajang.com"][/caption] Sore itu... Kala lang