BiarlahDiri ini memilih mendengar suara dalam hatiYang bersambung kepada rasa penasaranTentang sebuah pengalamanDalam pertaruhanUntuk satu bulanSudah
Penasaran Walau awalnya dihina Namun, hasrat terus menekan
Sebuah ingatan lama Yang agaknya, orang-orangpun sudah pada lupa Atau malah, tidak peduli?
Langit begitu biruCahaya mentari menghangatkan bumiSiang semakin berlaluSiap bersambut dengan sore hariAkankah sore hari tetap secerah ini?Apalagi mal
Apa lagi yang dihebohkan?Macam tidak ada habisnyaKenapa tidak damai sebentar saja?Lagipula, mereka siapa?Apakah merasa perlu berkata apapun?Tidakkah m
Sembari menungguAda bagusnya merenungiApa yang telah dijalaniLepaskan diri dari jeratan gawaiSehingga tenang dalam berpikir
Ketika jalan begitu padatKetenangan adalah hal yang mahalBeradulahPara pejuangAntara emosi dan narasiUntuk tenang dan berkepala dinginTapi, siapa yang
Setelah lama tidur, cahayanya menerangi Membuat silau Walau di tengah malam
Bantuan itu, apakah pantas disebut bantuan surgawi?
Akhir Kisah - Kenapa dia berbuat demikian? Bukankah, itu terlalu jauh?
Titik Rendah - Demi memenuhi hasrat perut Agar tetap hidup
Jangan sesekali berhenti - Sebuah janji yang terngiang di kepalanya
Tidak dapat dielakkan rupanya Kalau perangai memang sudah buruk dari sananya
Sedang berjibaku. Memperbaiki sedikit yang rusak..
Menjadi masalahBukankah seharusnya mendapatkan kedamaianDalam lingkungan kasih dan sayang?Tapi, kenapa hal itu begitu sulit?
Gagal Isian yang tiada pernah puas Selalu meminta Hasrat begitu membara Adakah ini? Adakah itu? Kapan penuhnya?
Dia akan pergi, apakah meninggalkan legacy?
Matanya merahMuka yang kusutTerhenyakSendiri di balik papanDia bingungMerasa pasrah dalam keputusasaannya
Bagaimana ini? Malah, terkesan dia menceburkan diri
Rasanya, orang itu sudah lama tidur menjauh sejenak dari perdebatan