Beramai-ramai, hari ini adalah sesuatu yang berharga. Ketika banyak suara, namun banyak kuping seperti ditutup. Kesulitan macam apa yang melanda jiwa
Kami hanya menonton Syukur-syukur hiburannya bagus
Malam yang indah, dikarenakan bulan purnama yang begitu bulat dan cerah.
Pada malam ini, duka kembali datang. Dalam bentuk yang abstrak
Usia bertambah Kebijaksanaan bertambah Namun, raga sudah usang
Kabut di pagi hari telah pergiKe manakah dia pergi?Pertanyaan itu sudah lama menggantung
Jangan biarkan antara kedua jalur ini, antara yang nyata dengan yang maya, bertubrukan
Pada akhirnya nyaris saling menyalahkan Demi iming-imingTapi, harus bagaimana?
Hanya berani mengumbar dari balik jendela Sembari saling tatap-menatap
Gloria!!! Dua cahaya utama telah menyinari negara tercinta.
Malam telah teduhNamun perkelahian belum kelarSelesaikan sendiri? Mana bisa merekaTerpaksa dia turun tangan
Bulan sabit malam iniTerbit begitu perkasaTajamBegitu pula pahlawan negeri iniBerjuang kerasDengan segenap urat di dirinyaBerjuang, mengalahkan asa
Sulit untuk dimengertiHari demi hari bertopeng berbeda sendiriHari ini senyumHari esok diamHari esoknya lagi menangis
Kicauan burung kadang berbahayaBisa disalahmaknai sebagai sesuatu tanda bahayaKadang disalahmaknai sebagai ungkapan nyataNamun tetap bermuara
Kali ini berlangsung kencang Tanpa hambatan Lalu,
Mungkin sudah masanya beristirahat Setelah empat kali kejayaan
Di manakah hari ini?Ini adalah hari yang gelapDingin, dan awan kelabu menggantungKe mana kita akan pergi?Keluar dari rumah saja sulitKe mana semua ora
Bangun dalam keadaan dinginTidurpun dalam keadaan dinginTidak pernah jauh dari keadaan dinginMatahari bersinar, namun seperti biarlah sajaDingin ini e
Mendung masih menggantung Ke manakah matahari? Kami merindukan kehangatannya
Tengah malam, belum genap kami tertidur Hujan turun dengan lebat