Semua terpampang nyataKita saja yang sok menolakMaka terima sajaBiar hilang tegang tiada gunaBegitulahJangan terlalu banyak menaruh curigaDitambah law
Ke manakah perginya pocong itu?Hanya berani tertawa di balik kaca hitamDengan empat tangannya yang kotorDi mana dia?Kenapa bersembunyi di balik tubih
Hujan tadi tidak memberiku kenanganHanya semacam perasaan sesakKetika masa laluku masih dibukaHujan tadi datang begitu cepatSurutnyapun tidak kalah ce
Dalam lelahku, aku berbaringTidur hanya sekejapLebih cepat dari pergerakan bintangNamun terpaksa dijalankanDaripada mati berjalanSudahilah sedih?Kata
Apakah akan kembali di atasSetelah semua dipertaruhkanDia telah dibuangDengan sedikit penolakanDari dirinyaKe manakah dia akan berlabuh?Masih adakah h
Kenapa di hari Baru, rasa lelah ini tak kunjung reda?Dengan katanya seribu harapan, semua terasa hampaMatahari tetap terbit, panasnya tetap membaraLal
Sunyi, aku tidak tau kamu di manaSunyi, di mana?Ke mana, dan kenapa kamu pergi?Aku merasa sedihDengan janji yang kamu ucapInikah balasannya, Sunyi?Aku
Terbaring, aku menatapLangit-langit berdebuSebatas angan yang melayangApi membaraNamun dingin hariBiarkan akuBiarkan akuTertidur sejenak sajaDalam kep
Di mana Frhstrk?Frhstrk!!!Sudah siang hari, kau masih termangguDi mana Frhstrk?Apakah aku masih butuh Frhstrk?Setelah matahari bersinar benderangPanas
Semua berjalan lancar. Bahkan, ini melebihi harapan. Karena langit begitu terang bendera. Lihatlah, bahwa hari ini langit menampilkan dirinya.Ke
Lelah juga aku menungguNamun, aku tiada mendapatSesuatu yang menimpaliMalah tambah berat kaki iniMelangkah tergopoh pogohDi atas tanah yang kian menge
I was askingYou didn't respondSo, I had been indifferentLike a dead, solid, statueI turned my face toward the wallAs white as it wasWith a damp and co
Hujan telah redaBasah masih membasahJalanan begitu selipanUdara dingin Langit bersinar selang-selingKita kembaliLalu tidur kembaliMatahari segera
Melawan bosan, kubuka jendelaMenatap keluarTernyata, hanya derita yang kulihatBersamaan sumpah dan serapah, yang tiada didengarSebuah kekalahan, dari
Beramai-ramai, hari ini adalah sesuatu yang berharga. Ketika banyak suara, namun banyak kuping seperti ditutup. Kesulitan macam apa yang melanda jiwa
Kami hanya menonton Syukur-syukur hiburannya bagus
Malam yang indah, dikarenakan bulan purnama yang begitu bulat dan cerah.
Pada malam ini, duka kembali datang. Dalam bentuk yang abstrak
Usia bertambah Kebijaksanaan bertambah Namun, raga sudah usang
Kabut di pagi hari telah pergiKe manakah dia pergi?Pertanyaan itu sudah lama menggantung