Menyimpan simpul dukanya di ujung bibir, menyuntingnya menjadi senyum.Menebarnya jadi binar mata dan tawa bahagia.Atas hidup memang sepantasnya selalu
Kamu racun. Tinimbang mematikan, kamu lelapkan setiap gelisah. Seperti sabit di pagi buta. Memaku jiwa. Alirkan kisah kasih di balik banyak hati. Sabi
Waktu ini, aku sedang jatuh cinta pada hatiku sendiri. Aku melihatnya begitu hangat, penuh-penuh memberi kasih dan sayang. Darahku memanas, panah cint
Hidung bangirnya mungil, payungi bibir serupa kelopak mawar. Bingkai alis tebal pun hitam, sempurna di padu padan manik coklat besar pun lentik bulu m
Kamu bagiku, ruang tak berdinding. Kamu datangiku di sela seribu satu mimpi. Seperti katamu, ada yang tertinggal dihati. Tentang rasa begitu dalam. Sa
Tiga pagi setelah Rabu abuDi fajar yang meninggiPulas biru samar bersaput tipis putih awan Seringan kapasJejakku menapak titian warna warni