Tiada satu jengkalpun tanah di dunia Yang hukumnya tunduk pada Sang Pencipta
Pengungkapan rasa syukur pada Tuhan dan apresiasi pada diri sendiri
Manusia bisa saling melengkapi tapi juga bisa menyakiti satu dengan yang lainnya, padahal mereka tahu hati seorang manusia itu rapuh dan sulit melupa
Puisi tentang kenyamanan yang diperoleh disetiap sepertiga malamnya
Aku bersimpuh mengagumi 99 nama-Mu sang Khaliq pencipta alam.
Aku awali dengan basmalah paling khusyuk yang bisa aku sajikan di hadapanMu. Lalu kusenandungkan shalawat cinta kepada kekasihMu.
Wahai para kawan mujahid. Cepatlah engkau sadar dari perbuatan jahil
Kambing dan sapi di pelataran masjidSemua gemuk-gemukDisembelih lantas dikulitiSelepas antri, daging pun dibagiSemua senang, semua bisa makanRekening
Seperti kuas yang kuhapuskan apakah tempat akan tersedia agar warna seperti ini bersua cahaya atau cuma diperolok-olok oleh kesombongan sa
Seperti kuas yang kuhapuskan apakah tempat akan tersedia agar warna seperti ini bersua cahaya atau cuma diperolok-olok oleh kesombongan sa
Nasi sudah menjadi bubur. Hingga engkau tiada lagi jujur. Meski tanah ini sungguh subur. Kau bilang telah hancur lebur. Laporan ekonomi bikin ra
Rahmat mengguyur malam2 sya'ban. Sisipkan aroma kuasa tuhan. Dalam gelap tanpa keberdayaan. Ku bersimpuh tangan tengadah ke depan. Lantunkan mel
Malang pagi dingin sekali. Aduhai d luar sudah ramai. Namun ku masih tidur berselimut damai. Mari bangun lekas bersorak sorai. Malang pagi sejuk
Bulan sabit bertengger d atas kpala. Seraut wajah nampak penuh problema. Sedang dia duduk d atas singgahsana. Begitu ramai d sana sini. Ramai or
Gaduh tungku menyeruak petang. Bergegas olah kayu jadi arang. Sudah habis waktu bermanja riang. Mari bangkit tabuh genderang. Sdekap tangan julu
Jika tubuh ini jadi gemulai. Berjalan pun ku tak sampai. Kau bisikkan kata2 santai. Dalam latunan tartiL nan aduhai. Menggeliat ku coba tuk mula
Matahari merona. Seakan tersipu manja. Keagunganmu tuhan sungguh ku terpesona. Terlelap aku dalam sibuk pekan ini. Terbuai mimpi sejuta pelangi.
Jika jernih hati tatkala biru Dan suara mulai melagu Terlantun nada nada lugu Tak sadar kepala mulai dungu Hanya padamu tuhan Tempat ku me
adzan subuh pagi ini terdengar merdu bersama cinta tertelan kasih nikmat iman untuk agama yang selama hidup telah aku yakini dimana