birunya langit kulihat awan berarak menghias hari ke mana kah perginya burung-burung berlalu hening terasa kuhitung detak waktu sepenggal masa
timur merekah nyanyian burung Merba memecah pagi udara sejuk segar meruap masuk lewat jendela berdenyut gembira menyambut hari pag
ombak berkejaranpasir berseraksenja mendungberderai perahu kecilmenempuh laut biruberkayuh pelan angin dan ombakperahu menari-narinelayan pulangtak se
----------------------------- Kembali datang Tanggal Enam Oktober Di tahun ini Bertambah panjang umur Kian berkibar engkau / Laksana pohon Engkau kian
-------------------------- mari hadirkan mawar ke dalam hati pengganti asap bumi semakin panas kekeringan melanda / sepohon cinta hati menyubur bumi u
---------------------- seorang bocah duduk di tepi jalan hatinya senang bintang-bintang di langit tengah laku dijual / penjaja koran di perempatan jal
berpuluh tahun kutempuh jalan panjang kembara hidup bebukitan bertingkat jalan penuh rintangan / harus kutempuh karna hidup berjuang tak boleh diam al
Masih tertinggal Sisa hujan semalam Di bangku tua Lembab lembut dan rapuh Kayu menyerap air / Sekian lama Didera hujan panas Bangku bertahan Meski sud
Aku pelaut Juga nenek moyangku Kami pelaut Hidup dalam cumbunya Menggelut lekuk tubuhnya / Di mataku ombak Geliat hati resah Mencari pantai Angin bern
OH PETANI gerobak buruk ditarik sapi gila rodanya lepas petani jadi korban berserak sayur-mayur / PADI PUSO padi menguning mestinya panen raya kosong
Waktunya tiba Pintu gerbang berderit Hanya sekali Duka dan tangisanmu Tak membangunkan mayat / Datang dan pergi Awal dan akhir hidup Dunia fana Tak ad
Kulihat bulan Tiba-tiba menurun Naik kembali Berita duka datang Paku tercabut satu / Hatimu bulan Menerangi kegelapan Membimbing umat Bersinar b
setetes air sejuk membasuh jiwa membersih hati mata air sumurmu jernih tanpa cahaya / di dalam gelap bening dan keruh sama berbeda rasa cahya pembuka
suara lonceng berdentang malam hari di lembah sunyi tiada peperangan suara kematian / tanah mengering keras kubur digali dedaun layu kamboja bergugura
Langit membiru Bulan mengambang pucat Melati mekar Di ruang hampa udara Tak tercium harumnya / Melati putih Jasad para pahlawan Harum abadi Bangkit da
Republik kata Negri pesilat lidah Dipenuhi patung Kuda berkaca mata Kepentingan sesat / Kata-katamu Hanya di ujung lidah Bertinta darah Mengalir
Malam di Batam Bukit Dangas yang indah Duduk di pantai Singapore di sebrang Lampunya kerlap-kerlip / Seorang gadis Usia dua lima Terlihat murung Terme
Tikar kecilku Kubentang di laut malam Tafakur diri Diayun-ayun ombak Melayang ke Arsyi-Mu / Kutatap tikar Basah di sudut mata Gelimang hati Berkejar d
Kembali datang Tanggal bulan yang sama Di tahun ini Bertambah panjang umur Gugur selembar waktu / Laksana pohon Engkau kian menjulang Berdahan rindang
nyanyinya riangdari dahan ke dahanmenyambut pagimenganggukkan kepalasyukuri anugrah hari terbang sejenakke balik dedaunanmenangkap ulatlalu pulang ke