Jari jemariku meraba seluruh tubuh.
Lukamu AbadiGetir dan berdenyut sampai ke ulu hatiYang akan kubawa sampai matiLukamu bak senjata yang menikamkuItulah sisa kenanganmuAku masih ingat s
Entah kenapa,Aku jadi kalut dengan dirikuAku terlalu egoAku terlalu ambisiusAku jahatAku tak tahuIni pilihan yang benar atau salahMalam kesekian kalin
Dia bukanlah siang dan malamMereka hanya sepasang kemurnianLahir dikala subuh dan mati dikala senjaKemudian kembali ke rantai cakrawalaBag
Kebayoran menjadi saksiAku dan mestiKuhirup udara berdebu pahitMenahan kepiluan di bola mata dan menyesakkan gelora jiwaKusandarkan diri ini tanpa pen
Sewindu sudah, aku merantauKampung yang berjarak antara seribu pulau dan samudraTak kutemui lagi, sebuah kehangatan di kota singgah iniHanya sepi yang
Selamat pagi bunga mawarHari ini kau bahagia di dalam wadah batuSetelah tetesan air kehidupan membasahimu tadi malamKau lupa untuk berterimakasih pada
Hati dan jiwaku didera racun rinduKupilih keluar dan menatap awan hitamBerharap bulan dan bintang tersenyum padakuKetika itu, kita pernah duduk berdua