ia diam tanpa ragu memilih diam. wanita berjalan tegak dengan pandangan dalam menyimpan luka.
Telapak kaki itu sudah pecah berbelah Puluhan tahun memijaki sawah Dari menyemai benih hingga panen, engkau lakoni tanpa lelah Apa kau tak malu?
Mari kita songsong hidup kita nona. Aku esok ingin ke negeri matahari terbit sampai bertemu di pelaminan yaa..
Semilir bayu membelai pandan laut di pantai Lebah madu merindu putik tempat bersemai Dedaun rimbun memeluk si punai kukila belantara mengidung serunai
puisi tentang ibu, puisi anak, puisi untuk ibu, puisi wanita, contoh puisi untuk ibu
Kata orang baheula, wanita itu wani ditata: harus tunduk merunduk pada kata pria.Kanca wingking. Di dapur saja. Berteman asap dan jelaga. Dikhian
Pernahkah engkau sadari: cantik itu nisbinetra sekadar menangkap yang ragawimata nurani merekam yang rohani*abahku pernah berkisahtentang seorang wani
Wanita di bulan juli sibuk merapikan kehidupan dengan kelelahanMengemas waktu berjalan menuju harapanApa yang di lakukan wanita di bulan juliJauh dilu