Baca puisi "Menatap Waktu" karya Kompasianer Mettasik Lily Setiawati Utomo di sini
Sebuah karya sastra berbentuk puisi yang di tulis dengan hati
Puisi tentang waktu yang terasa berbeda lebih lambat dan lebih cepat tergantung apa yang terjadi dalam hidup dan dengan siapa kita menghabiskan waktu.
Sendunya waktu, ketika senja di simpang jalan - burung-burung putih pulang ke perasaannya. Janjimu masih kuingat betul. Sebuah cahaya dari kata-kata
Ini minggu bukan? tanya ming kepada jendela kamar yang terbuka sejak semalam
Waktu tak pernah terpengaruh bahkan oleh kematian sekalipun, dia akan hidup dalam nama "kenangan"
Simaklah sebentar kata-kataku iniKarena aku akan pergi esok hariAku ingin sejenak berdiam dan terpakuAmbil alih yang tadinya kakuSebab aku punya teman