Puisi "Dapur Emak" adalah ungkapan rasa rindu paling jauh yang dialami seorang anak lelaki
Puisi Tentang "Permintaan maaf anak kepada Ibunya"
Ibu, terimalah tanda cintaku segenggam rindu untukmu
Tanpamu, kata-kata adalah candu mengalir untuk melegakan kalbu
Perempuan tua berjalan di barisan nisan berjejerTangan terkulai mengapit bulanJasad mengapung di atas anginUban memanjang mengukur langkah
Sekelebat rasa melintas melesatkan bulir-bulir kenangan
Kicau burung bersahutan nyanyian alam yang merdu aku mengingatmu, Ibu...
Hembus angin membawaku pada lamunanbayang ketidakhadiranmu ke mana kah senyuman itu?
Sebuah puisi tentang kerinduan terhadap Ibu. Pada kata-kata, kutitipkan doa. Pada larik kalimat, kutorehkan semangat...
Kudengar ucapannya yang terbata kata per kata inginkan makna dengan segenap tenaga yang tersisa,
Jarak tak menjadi rindu, bisa saja aku tak pernah mengadu pada setiap pagi, yang datang membelaiku.
Rayuan Rayu Merayu.Jika itu ibumu, patuhi. Karena Ibu tahu masa depanmu. Paham gejolakmu.Muliakan Ibumu, Saat masih ada.Jika Beliau pergi no revisi
Pada bulir-bulir cinta putih, ada kasih sayang, ada rindu, ada derai doa-doa selalu seperti dulu. Sebuah puisi tentang berdamai dengan duka.
Ibu…Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasaku, Selalu berkorban untuk anakmu, Tanpa harap imbalan dan balasan
puisi ini terbuat dari rindu bertebaran pada lembar biru melekat kuat dengan waktu
Sebuah puisi tentang kerinduan pada sosok Ibu yang baru seminggu berpulang.
Teruntuk mama, selamat hari ibu mah. Mama wanita terhebat yang pernah aku kenal selama aku hidup. Love you mom.
Sekeping rindu ini selalu saja menggaruk-garuk sunyi dengan rintihannya yang sesak, penuhi setiap rongga dari ingatan yang menganga.
Wahai yang terkasih, bagaimana cara mengobati rindu yang tak kunjung meredam. Bagai api alam yang terus muncul dan membara.
kehadiran mu setiap malam aku kau adalah seorang yang semangat ku di dalam kehidupan ku itu senyummu sangat manis."