Tuhan, kemana lagi daku mengadu perihal dukadan melabuhkan doa-doa sebagai hati orang yang hampir putus asa.?
Tuhan, aku ingin hadirkan peluk dan kecupan sebagai cinta paling ramah yang begitu istimewa di keningmu dengan lipstik merah darah.
Yang ada hanya hukum rimba yang kejam. Dunia menjadi tanah durjana, semuanya suram
Setelah semua kejadian dimasa lalu, Pengingat diri bahwa hidup tidak hanya uang melulu
Apa yang terjatuh setelah kilatan cahaya bintang surga yang memanggil murni malam
Seroja putih merah yang dibuai air bulan rahmat menjadi saksi
TUHANAku ingin mencintaiMuSebesar ketidakmampuankuJangan biarkanSayatan nafsu membatasi budiHamparan hujan membungkam peduliKepalan panas menebar apiP
SatuEngkau yang Satu tak berduaEngkau yang Satu tak bertigaEngkau di lepas segala bilangMaha Tunggal Maha PenyayangKepada-Mu tempat bergantung tak ken