Halo para perindu! Mari kembali bersua dengan-Nya untuk menyuarakan kegelisahan hati kita
Sebuah puisi tentang melarung luka dan memulai kembali pertautan nan tamam.
Puisi yang bercerita tentang kita adalah gelombang di dalam diri sendiri
Aku sulam lukaku sendiri namun jelujur waktu yang berlalu tak jua merekatkan luka basah dan bernanah
Pagi itu... Pemandangan dari ufuk barat sangat menawan Hingga aku lupa sebuah pertemuan
Lelaki itu bertekad mengkafani sakit hatinya dan menguburnya dalam-dalam di belakang ingatannya.
Saat senja menyibak tirai Jingga pun tak malu menampakkan diri Namun adakah salah ketika rindu menepi Kembali menipis
Memang benar apa kata orang banyak bahwa hidup bukan hanya sekedar tentang senang dan indah
Jika memandang lebih jauh.... Semua kekesalan, semua kekecewaan, semua kekelaman
Dingin malam ini Cukup mengigilkan tubuh Sepoi angin malam Membisikkan sepi yang kian mencekam
Salahku terlampau dalam menikam hati menumbuhkan lara maafkan yang membuatmu tersiksa, izinkan aku pergi lewati dan lupakan semua ini.