Seruput saja yang terhidang di meja sebab disajikan dengan cara cuma-cuma sebagai pereda dahaga. Baca selengkapnya puisi tentang kopi di sini
matahari kini telah meninggi menjala semua kisah lalu membungkus erat kini hanya tinggal damai di hati
Kutanya pada secangkir kopi Sudahkah ia menyapa pagi?
Secangkir kopi adalah hunjaman tajam candu rasa. Ini sulit dipahami. Setiap rasa punya misteri.
Bila kopi tak punya rasa, ada senja yang memberi rasa. Bila manusia tak punya rasa ,ada secangkir tawa yang memberi rasa
Manisnya masih ada Masihku rasa di ujung-ujung lidah Warnanya masih hitam Masihku lihat dari sudut-sudut mata
Kopi yang kubuatkan kemarin pagi mungkin agak pahit Yang pasti kopi itu bukan racun untuk membunuh sebuah ketabahan
secangkir kopi panas lembayung di meja kecilku mendampingi lamunanku di rintik hujan yang lembut
aroma kopi ini menyepuh wajahmu. menatap sepasang mata bukan aku. selalu ada segitiga yang sakral, menjangkau segala duka dan perjalanan tertatih-tati