Asa telah mengeringdiladang yang tandusoleh bilur bilur nestapa merias sukmakala rindu ingin menyatumu
Segala yang lusuh kelak akan diganti, dan dia harus bermalam sendiri
Rasanya tersentaklah nadiku, terbetik sebuah warta tentang dirimu Berpulang ke Rahmatullah tanpa engkau beri aku isyarat pesan apa-apa
Di balik papan... Kau tertidur tanpa napas kehidupan
Di bawah naung pepohon ayu khas semerbak aroma kamboja
Satu per satu mulai tak terlihat Wajah dan senyuman yang terus terkenang Mengingat begitu dekat jarak ketika dia berkata
Semerbak harum namamu masih dapat kami rasakan Perjuangan menegakkan keadilan pernah Engkau lakukan
Mawar merah yang kaupetik di dekat kuburan itu Akhirnya berhenti menghisap Darah dari jenazah di dalam tanah