Tibalah pada tepi sucimu Ah bulan yang bermuara rindu Yang mati tak lagi mengadu
kau terjaga di kursi di meja berjejer rapi roti dan kopi sinar matahari menyinari melewati genting kaca berseri
Malam ini aku kembali menatap rembulan Seperti biasa, rembulan tetap indah Tapi entah kenapa, ada yang berbeda
Rembulan memucat. Mentari Memburam Lelaki itu melongok. Menatap langit. Menatap bintang-bintang tak berkedip Suara hatinya berbisik