"Disisa hari kita, haruskah diam saja, tak saling ingatkan ketika ada yang salah ? Demi tidak bertengkar ?"
Marah, benci, dendam, iri-dengki tak pernah hadir bersama senyum.
Sungguh jarang yang seperti kamu, murah senyum, ramah, baik hati, dermawan. Yaa, itu kamu, .... Kamu yang sedang baca tulisan ini. Kamu hebat !
Ikaterat leher suaranya jangan sampai loncati pagar
Yang kurindukan dikau,namun kau tak hiraukannyala hatikuentah sampai kapan beginilupakanmu, kutakbisa
Kausaat itu,sungguh terlaluItu-kan malam mingguUsai rapat itumestinya kaudengan-kuBukan antar pesaing-ku
Puisi yang mengungkapkan pemaknaan tentang pengabdian.
Puisi cinta tentang tabiat sepasang kekasih yang mencinta
Sejam lagi malam minggu datangkali ini, kau wangiucapmu ke bayang di cerminkumis pun disisir,sebentar lagi berangkatseusai sujud bersama, awal mahgrib
Ku-berharap pada-Nya akan lahir anak-anak kita soleh-solehah dari rahim-mu
Menikah-lah, sepeninggal-ku, kamu baik, kamu cantik. Pasti masih ada yang lebih baik dariku untuk-mu
Tak ada lagi benih-benih cinta yang tersisa, semua telah kuberikan pada-mu
"Mengapa ada perempuan cantik-sexy, tak bisa dicintai Mengapa banyak lelaki ganteng-berduit tak mampu menyayangi ?"
Tak perlu saling jelas-kankarena setiap yang tertimpa-lah yang tahu, makna dan hakekat-nya. Sedang di-uji-Nya atau tengah di-azab-siksa
Namun tak semua orang menyadari bahwa itu harus dibayar mahal dengan kerudinan, di kemudian hari!
puisi romansa yang mengisahkan mengenai hati yang tidak kuat mengungkapkan rasa
Yang tak sia-sia, adalah berusaha untuk terus bahagia dengan cara hadirkan manfaat bagi orang lain
Bagaimana bisa terjadiaku lupa kalimat doayang terbaik untuk-mu
Aku masih disemak belukarmerayap-selinapbidik-kansenjata,ini tidak sekedarkeahlian dan pekerjaan-ku
Kekasih, mungkinkahkita jumpa lagisebelum pejamkan mata selamanya, ....