Kini sedang memagut pilu, saat melihat telah sunyi halaman rumah itu.
Kebebasan awan-awan beterbangan di angkasa teramati di balik jendela.
Aku mengerek bulan setiap matahari pulang ke rumah dan menyimpan cahayanya untuk keesokan hari
Bulir air menetes dari atap bumi Aku menengadah, basah paras ini Alangkah kaya Sang Ilahi Buana adalah karya yang hakiki
Awan menggelap gulita Menangkas cakrawala, hilang keabadianSamudra iringan jiwaBak permata dikelilingi prajuritnyaAkhir tahun penuh misteriSurya,
Kadang rindu kadang tidak, bayangmu sekilas melintas di dingin malam, dalam sudut pikiranku yang paling gelap.Menerawang sunyi langit malam,