Tiada seorangpun sepertinya Sifatnya tak kutemui pada beragam manusia
Sebatas masa itu Ada di kehadiran yang terasa Ada dan tiada
tidak mengikuti asap membumbungagar napas terus terhubung
Siapa orangnya enggan menengadah.Disaat Tuhannya selalu siap sedia mendengarkan kisah
Lagi-lagi merasa bagai hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Lepasnya ia setelah tiada keuntungannya
Iblis mulai lupa kaca untuk melihat dirinya. Baca puisi tentang Mantra Iblis berikut di sini
Aku belakangan ini semakin kualahan dengan semua drama hidup ini, hampir sekarat di beberapa hari.
Sunyi nan sepi Terlelap dalam lamunan pikiran sendiri
Jika tak ku temui, jika yang ku temui.
Sayup redup menyapa dalam sujud. Terka Rasa Sang Pencipta
Puisi Pesan Pematah. Perobek rasa sejak dahulu kala. Baca selengkapnya di sini
Sekelebat terasa juga, dilorong tepian nadi dan nestapa.
Sayatan membekas mebuat lara. Baca puisi Masih Tentang Luka di sini
Tiga sosok membabi butaMenancapkan pedang dengan suara lantangnya
Apalah artinya jika berbeda dianggap salah Tidak semua manusia selalu tentram dalam diam
Jika kemarin begitu menggebu Kini aku perlahan beresidu Hilang lagi perlahan Kenapa begini lagi?
Teruntukmu Orang yang pernah singgah Kamu apa kabar? Semoga kabarmu baik ya, Apakah kamu ingat tempat memulai awal kisah kita?
Semburat jingga menepi di ufuk baratmengingatkan dia pada sosok cahaya kesepian,rindu ini memilih dibongkar dalam bait-bait puisiatau cukup dibungkam&