Puisi romantis
Puisi romantis
Cinta itu bisa berubah bentuk, apapun bentuknya ia tetap terlihat dengan cinta
Puisi romantis. Aku takkan langsung menjawabnya, Mungkin aku menggunakan kias
Ada kuda yang berpacu Lenguh yang memburu Dan kau menghapus embun di keningmu
Aku mengenalmu lewat sejumlah kata yang kaurangkai menjadi puisi
Kepada tawa yang menutupi air mata, kepada air mata yang mengalirkan kata
Puisi yang tulis ini berkisah tentang hubungan jarak jauh
Puisi romantis. Ada yang tertinggal selepas pertemuan Bukan soal lupa ucapan selamat jalan
Seperti dua sungai yang bertemu di lautan tenang, jiwa kami terbuat dari materi yang sama, terikat oleh takdir, tak terpisahkan oleh badai apa pun
Dalam buku yang menyimpan kenangan, di halaman pertama pertemuan kita, tertulis, 'Di sini dimulai kehidupan baru.'
Jika kita punya seluruh dunia dan waktu, keraguanmu bukan dosa. Namun waktu tak sabar, dan aku ingin mencintaimu sepenuh hatiku, selamanya.
Bibirku telah mencium banyak, namun tak ada yang seindah tatapanmu. Setiap sentuhan mengingatkanku pada cinta yang abadi dan tak tergantikan.
Keindahanmu tak akan pernah pudar, cinta kita abadi, membara dengan gairah yang tak terukur. Setiap hari bersamamu adalah kebahagiaan selamanya.
Jika aku angin, aku akan mencium wajahmu dalam setiap hembusan, membawa cintaku dalam bisikan yang tak terlihat namun selalu terasa.
Aku terpikat oleh pesonanya, ia berjalan laksana malam tanpa awan dengan langit bertabur bintang, membawaku ke dunia cinta yang penuh keindahan.
Aku mencintaimu bukan hanya karena dirimu, tapi karena siapa aku saat bersamamu. Kau adalah cahaya yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna.
"Cinta ini bagai musim panas yang abadi, indah dan penuh kelembutan, mengalahkan segala keindahan yang pernah kulihat di dunia ini."