Wahai engkau yang selalu hadir dalam mimpi. Cahaya yang menyinari
Gerhana total.... Matahari bulan bumi... Satu garis... Pemilahan sederhana
Dalam belingan kaca yang berkilauan, aku menyaksikan Bibir terkatup, diam, menyimpan ribuan cerita Air mataku mengalir, deras dan tanpa henti
Mentari senantiasa menyinari bumi Sama halnya seperti dia Yang senantiasa menyinari hati Menyinari hati dengan berbagai warna
Setiap sunyi mengaduk-aduk malam Kesendirian menemani kelam Segenap tanya bergema ragu Resah menyelimuti sendu
Kau coba lepaskan mereka dari kemunafikanKau paksa mereka lupakan kebenaranApakah ini yang kau impikan ?Kini tak lagi seorang pun bertahanMereka yang
Perasaan ini hanyut ke dalam segaraTanpa seorang yang dapat mendekapPagi itu, kesedihan datang bersama kabutMenutup perasaan yang tak pernah terpautKu
Hai kawanku dalam pengembaraanHidup nomaden tanpa tujuanMeminta kasih untuk bertahanMengharap iba dari seorangPekerjaan tak dimilikiWalau sebatas tuka
Senja pancarkan sinar oranye kekuninganSejenak terbayang wajahmu menawanHembusan perkara tak kunjung sirnaApakah selamanya dunia diselimuti perkara ?T
Mimpi tetapkan tujuanDikala surya pancarkanTak layak mereka bersukaTatkala kami dalam deritaHarapan tak lagi dikenangHarta Tahta jadi tujuanTak bisa l
Mulai lelah ragaMulai sirna keyakinanHadapi kenyataan tanpa kebenaranHingga hilang sukma manusiaTak ada nilai kemanusiaan pada merekaTerhadap perilaku
Sampaikanlah pada merekaKini aku ingin jawabanKeresahan ini makin bergejolakSiapa sebetulnya mereka ?Siapa "orang-orang bertuhan" itu ?Sejatinya merek