Hidup akan terus bergelimang dosa saat seorang hamba salah dalam meminta
Tubuh tegap , suara lantangEmpat ratus lebih sayap melekat di jasadRibuan tangan menggantung di lenganKepala melekat pada telapak kaki,
Malam ini pada ruang sepi,Aku menyimpan diriMenyepi pada sunyiLalu berbisik pada angin
Puisi tentang ilalang Dataran batu bersimpuh ilalang lusuh. Menjalar lurus mengukur waktu
Tuhan...Di atas kerutan bumi ku bersimpuhBerteriak menjemput Asma-MuDi sayup malam membunuh sepi
Akhir Desember, banyak kisah mengurat duka saban bulan berganti tahun selalu mendulang bala
Kemarin Aku gagah bagai arjuna di medan lagaKemarin suara perkasa membahanaKemarin napas membusur bagai hujan
Kupapah asa mengendap dalam cinta rajutan kisah hampir terburai pada simpul
Hidup ini adalah amanah hidup ini adalah amarah
Panggilan suci milik Rabbi mengalahkan gumpalan rasa dalam dada
Malam ini... Di antara sunyi dan sepi, aku melipat jarak kehidupan
Hari ini batang usia sudah menuruni lereng waktu bercadasMatahari telah tergelincir pada pusaran masa
Ada matahari membusur di antara bentangan kisah,Menyeruak bersorak cerita.Derita berdiri berhinpitan pada sempitnya waktu.
Apa yang Kau cari? Bangkai yang berserak diantara lalat dan burung kondor?
Kutulis rindu ini di batu nisan berkabutPada rumput menjalar,kulepaskan kehangatan jiwa yang resahKadang Kau bertandang dalam mimpi
Kata sufi... jarak kita cuma dua jari, kau berada di antara urat leher
Semalam bimbang menyambang malam kuPenasaran bersarang dalam ronggaKunang- kunang menitip pesan pada gulitaPada perigi malam kujalani mimpi yang tertu
Bocah- bocah tanpa sarapan menghadang meriam, kaki kurus tak bersepatu berlarian di ketiak musuh
Jiwa yang gelisah dan resah, tenangkan hati atas kasih-Nya
Bencana tak tahu kapan datang. Bencana adalah wujud teguran Tuhan kepada umat manusia. Gempa bumi, tanah longsor Cianjur menjadi bukti kuasa-Nya