Pada sebentuk rasa yang ada. Kupeluk kerapuhanku dalam senandung semesta.Aku hanyalah debu di alas kakiNya
Puisi pengantar rasa agar tetap terkenang seandainya suatu masa aku harus melupakannya
Duka dan lara mengisi relung hati hingga ada air mata. Apakah perlu membalut bahagia yang dulu menghiasi bersama
Menyapu Kesunyian. Sebuah rasa yang semerbak di tengah rintik deras hujan. Apakah kamu juga mencium aromanya?
Kecemasan yang melanda karena berbagai berita janganlah menjadikan kita lemah.
Aku belajar dari segala hal sederhana
Buku-buku sumber permenungan kita pun telah tertutup rapat Namun bolehkah harapan masih kusematkan di hati sebagai pendorong
Aku tak tahu mengapa ku beginiSetiap melihatnya mataku tak ingin pergiJantungku berdetak tak ingin berhentiOh Tuhan, apakah aku jatuh cinta lagiSetiap