Waktu yang melaju. Tinggalkan detik-detik berlalu.
Puisi ini berkaitan tentang bulan suci Ramadhan yang penuh berkah
Puisi yang menggambarkan kerinduan akan kehangatan Ramadhan masa lalu yang penuh kebersamaan dan cinta kasih.
Gigil pagi menyelinap menyeruak air bersibak lalu berhenti bergerak lalu turunlah jutaan kabut ruang pandang kini tertutup
Puisi tentang perjalanan Ramadan yang tak terasa sudah di tengahnya
Pada Ramadhan tahun ini, seringkali dan kerapkali hujan turun teramat deras nian, dan menjadi inspirasi terintah menyampaikan pesan-pesan Tuhan
Janjiku Ku' akan berusaha menjadi lebih baik, ku' kan menjadi manusia yang lebih mulia dan senantiasa mengikuti jejak Baginda Rasulullah
Manisnya tatap nirmala menghentikan hujan di khatulistiwa
Puisi yang berjudul Ramadhan, bulan suci yang penuh keberkahan
Kami hanya bisa menyuguhkan menu sesederhana itu bagi tamu
saat kubuka pintu pagi, angin yang menepi. menelisik kesetiap ruang, mungkin saja ingin merasuki jiwa yang kosong.
Ramadhan telah benar-benar pergi, semoga kita diberikan umur panjang untuk kembali menyambut nya di tahun depan
Sebentar lagi ramadhan berlalu,namun masih banyak dosa yang belum kubersihkan
Puisi tentang malam Ramadhan yang berbeda dengan malam-malam biasa
Pagi Ramadhan pertama Suara kambing dirumah tetangga Suara mobil kendaraan mulai beraktivitas lalu Laptop dibuka
Puisi tentang pesan Ibu jika berpuasa, hindari kekenyangan, jangan sampai tumbang saat berbuka nanti