Puisi bermanfaat puisi perayaan idul fitri puisi lebaran
Terus dilestarikan untuk kepentingan bangsa.
Rembulan telah memberi tanda. Ramadan akan akhiri jejaknya
Tanpa terasa, pelaksanaan ibadah Ramadan sudah mencapai pertengahan bulan alias sudah mencapai hari ke-13 atau 14
Ramadan, Titip Rinduku Untuk IbuDi malam Ramadan yang sunyi,Hampa hati tak henti bertanya.Patah hati masih mengembara,Rindu
Puisi tentang kehilangan orang-orang tercinta Kepada mereka yang merasakan sebuah kehilangan
Semoga para pahlawan pembebas itu segera tiba. Nanti, ketika jejak-jejak langkah mereka menggetarkan bumi, membebaskan Palestina
Yaa Rabb... di bulan yang Engkau taburi dengan cahaya rahmat-Mu ini, hamba berserah diri mengharapkan ridho-Mu
Sekarang ingin kembali lepas dari segala beban dan penat.Kembali bebas!
Hatinya tidak setulus kasih sayang Tuhan. Ia meminta kepada yang tidak bisa dipinta. Hanya demi baju lebaran, ia menangis sepanjang kalam.
Terawih ini menjelma ruang untuk kita menuju pulang
Dahaga, lapar cobaan bagi yang berpuasaIngin marahan ditahanIngin melampiaskan nafsu diredamSemua demi Allah semata
Jika hari ini sepi, bisa saja perasaan sepi ini tertuju kepada siapa saja yang saya jumpai di pagi ini.
Aku kian tenggelam di ranjang kumalhingga ke dasar kenanganyang pernah kita cipta bersamapada malam-malam panjang
Mengepul di sini, pada hangatnya jari jemarikuyang sibuk menggantikan ibu
Puisi dengan tema ramadan karya Muzzamilah. Judul Awan Malam.
Saat berbuka puasa, Cukup tiga butir kurma, Dan segelas teh hangat, Pelepas dahaga luar biasa,