Memasuki musim panen tiba Sembari mengamati perubahan warna Kuning kemerahan bunga cengkeh sebagai pertanda Waktu panen itu telah tiba
Bumi Pertiwi mendamba baktiTeruna perkasa punggung negeriBerolah tani sejahterakan bangsa
Fajar, langit pun seakan tersobek ketika surya pergi menyibaknya di antara celah dagu penggunungan
Telapak kaki itu sudah pecah berbelah Puluhan tahun memijaki sawah Dari menyemai benih hingga panen, engkau lakoni tanpa lelah Apa kau tak malu?
Hamparan ladang bebatuan telah berubahGersang senja telah berselimutkan daun daun hijauLadang tempat engkau mengajari aku menjadi petaniBersolek indah
Profesi yang sungguh sangat berartiTidak memakai jas apalagi berdasiBekerja tanpa gajiLebih baik dari pejabat negriYang memberikan kehidupanTanpa memi
Mentari baru saja terbangunBulat embun bergelayut di pucuk daunWangi tanah bercampur aroma kopiKeluarkan kantuk dari pesona mimpiCangkul caping berada