Malam ini... Di antara sunyi dan sepi, aku melipat jarak kehidupan
Nyatanya, waktu tak bisa diulang penyesalan bergaung sumbang
Masa Lalu adalah keadaan silam yang takkan menjadi masa depan
Ada yang berteduh Di bawah hujan dan gemuruh Di dalam rumah yang mulai runtuh Berteduh dengan luka tidak kunjung sembuh
Terkadang manusia lupa sampai pada akhirnya harus kehilangan segalanya
Manusia terbiasa untuk mengingat tapi pelupa dengan suatu hal yang amat sederhana. Meminta maaf...
Ada seseorang yang berniat membantumu tulus dari hatinya
Aku termenung.....Melihat keadaan di penjara suciku
Terjerembap di lubang jalanan berkubang lumpur pekat serta noktah noda hitam
Wahai manusia tidakkah kau lihat?Pertanda yang sudah diturunkanBencana terus menerus menghantam tanpa ampunBagaikan ribuan pisau menghujani tubuhLihat
Memutuskan kejujuran Mengabaikan kesetiaan Tak acuh pada ketulusan
Begitulah hati, datang dan pergi. Rapuh. Bertahan dalam keegoisan
di remang malam di rembang keinginan bayang kenangan-kenangan masa lalu kembali datang mencengkeram
Rindu itu datang kembali setelah sekian lama Aku yang selalu memahamimu Aku yang selalu di sampingmu
Jika memandang lebih jauh.... Semua kekesalan, semua kekecewaan, semua kekelaman
Aku rapuh dan lemah Semua sudah terjadi Pilihan yang salah Membuatku menahan hati
Ku lihat hari semakin suram Mungkinkah kita bertemu terang pada langit yang kelabu
Teringat awal ku menatap mata muDi iringi senyum mu yang begitu meronaYang terpancar polos di wajah muHatiku serasa nyaman di kala ituSesejuk embun pa
Kau bisa saja berbicara mengalir dengannya, gemericik suara lembut dan kasihnya yang membuai,tetap saja itu aku yang pernah kau rasa saat mula be