Bukan judul Film Action. Bukan pula judul Sinetron. Apalagi Telenovela. Ini tentang kisah hidup. Saat kompresor telah mati. Hanya seonggok mesin tak b
Rencana itu, tinggal rencana. Sebuah asa diakhir tahun lalu. Sepuluh bulan dalam pandemi. Pembatasan interaksi. Demi selamat, menjaga diri.Siapa sangk
Jangan sepelekan receh. Tanpa receh, tak genap. Recehan bisa ditabung. Jadi menggunung. Karyamu. Jejakmu. Kreasimu.Puisi receh. Karena aku belum diken
Hidup itu untuk dinikmati. Bukan dikeluhkan.
Puisi puisi ini bagai debu. Mengganggu. Menutup pandanganmu. Mengotori jalanmu. Tak berarti. Tak bermakna. Karena aku tak kau kenal. Karena aku bukan&
Itulah piranti, dari Illahi. Ada dalam diri.
Ada jurang. Menganga. Memberi batas. Antara yang kaya dan miskin. Terlihat dari tempat sampahnya. Yang kaya, banyak membuang sisa makanannya. Yang mis
Melihat berita. Tentang korupsi. Konspirasi ulat, menggerogoti negeri. Memakan daun daun. Terasa miris dihati. Karena itu daun daun, masa pandemi.Bany
Merambat dari daun ke daun. Lambat. Berat. Tapi harus dijalani. Tak kuasa jauh untuk pergi. karena ini garis takdir Illahi.Aku bukan siput. Tapi hidup
Ternyata ini inspirasi kartun kartun Jepang. Pahlawan bertopeng yang digemari. Jagoan pembela kebenaran. Berubah saat keadaan genting. Sang penolong y
Sisa hujan semalam, jadi beku. Subuh ini dingin. Dalam panggilan adzan. Menerima panggilan Illahi. Untuk datang kerumahNya.Juga didedaunan. Di dunia m
Dunia mungil. Merekam alam miniatur. Disela sela pot bunga. Ada kehidupan mereka. Serangga. Belalang. Sungguh indah ciptaanNya.Lihatlah dunia mungil.&
Jangan dibaca. Ini hanya puisi tentang daun ciplukan. Yang gugur. Rontok. Kering terbawa angin. Jatuh dipelataran. Ini hanya sampah tak bermakna.Begin
Aku seperti lalat kecil. Tak berarti. Terbang mengganggu. Tapi aku ada. Mengurai sampah sampah kata. Berguna dari yang telah dibuang.
Aku tahu kita sama sama punya hak. Hak untuk cinta. Hak untuk bahagia. Hak untuk memiliki. Tapi caramu melanggar hak yang lain. Sadarkah? Atau kau mab
Bukan jalannya kurang luas. Bukan pengendaranya tambah banyak. Tapi... Ini mau kemana? Semua ingin cepat. Menuju tujuan. Menuju kemana? Kemana Menuju?
Tiktokan Bang Jago lagunya. Fenomena pamer keahliannya. Seneng seneng saja. Buat hiburan semata.Fenomena viral dunia Maya. Muncul sekejap lalu sirna.&
Seperti asbak. Tempat latu. Puntung rokok. Yang mati. Tanpa pembaca. Terpendam dalam masa.Tapi karya tak diukur dengan itu. Tulis saja. Lagi. Dan lagi