Aku masih ingat masa-masa itu kala pandemi belum datang sampai kampung. Natal ceria masoh dirayakan bersama di gedung gereja
Di sudut malam gelap gulita tiada sinar penerang Seperti sebuah peristiwa yang menggalaukan jiwa tanpa penenang
Bahagia saat natal tiba Terlebih anak-anak yang menyambutnya Ceria tanpa tanda tanya Hanya satu pikiran di hatinya
Natal begitu gempita di musim dingin. Sangat dinanti banyak anak, berebut membuat boneka salju
Katanya ada Natal putih Mereka bilang White Christmas
Ada beda satu dengan yang lain dalam keluarga bukan alasan untuk kebencian
Aku bahagia ketika mendapati sebuah kenangan di kepala Tentang masa di mana tak ada batasan ketat sebuah perayaan bersama
Dentang lonceng gereja menggema. Mengingat sebuah peristiwa berharga, lahirnya seorang Putra yang didamba.