Pagi ini..Ketika udara masih basahSuara mendayu lewat toa menuaDalam balutan angin berbisikSatu nama memuai lewat udara
Malam ini ku bungkam ujung pena kisah-kisah pilu kusimpan dalam bilik jiwa
Aksara mendedah dadaMenghadang jalananMenghujam belahan kananDarah- darah tumpahKeranjang jiwa terkoyak
Setelah matahari kembar itu, bersatu dalam cawan politik. Kulihat orang -orang berdiri di atas kepala
puisiku bukan syair penghibur orang-orang kecutpuisiku bukan pantun penuntut bunyi dan rimapuisiku bukan bait beratur jarak