Pada akhirnya,Pada akhirnya hidup harus diperjuangkan untuk diri sendiri meski dalam sunyi.
Salam Rindu untuk Ibu (Ilustrasi : Dokpri MomAbel) Salam Rindu untuk IbuMencarimu,yang tak akan pernah bertemurindu ini sungguh terlalumenghias
bukankah hidup adalah persinggahan? bukankah berjuang bukan berarti selalu menang?
Perjalanan ini masih panjang, mimpi-mimpi menjelang, genggam tanganku, Sayang!
Aku pernah mencintaimu kini cinta terhapus waktu tergantikan pahit yang berlipat
Tak terhitung berapa kenangan yang datang tentangmu yang pernah di hati
Sia-sia kucemaskan selama ini nyamanku telah tereduksi kegalauan menyandera hati
Ibu, terimalah tanda cintaku segenggam rindu untukmu
Berlembar-lembar sudah kutuliskan segala rasa untukmu tentang kisah kita
Hari demi hari terangkai perlahan menuju bulan baru hingga ujungnya menambah angka tahun
Sekelebat rasa melintas melesatkan bulir-bulir kenangan
Kicau burung bersahutan nyanyian alam yang merdu aku mengingatmu, Ibu...
Hembus angin membawaku pada lamunanbayang ketidakhadiranmu ke mana kah senyuman itu?
Desir angin berbisik mesra semesta menghantar untai cinta
Puisi tentang berduka. Berduka adalah proses yang tak (akan) pernah usai.
Pemburu BahagiaAku berhak bahagia, katamu sendusetelah rangkai peristiwa pilucurahan hatimu tetap kudengar
Sajak duka ini belum berhenti rasa sedih datang dan pergi kerinduan menggebu lalu pilu
Sebuah puisi refleksi kehidupan. Mungkin hidup adalah deret kebingungan. Banyak pertanyaan dan keluhan karena manusia banyak keinginan.
Dulu aku sempat mengkhawatirkanmu, pertumbuhanmu dan masa depanmu