Kerumunan kapal dan perahuMencadik laut Labuhan BajoMengangakan mulut pelabuhan selebar lebarnyaSeperti mengatakan sesuatu kepada angin timur;aku peci
Cahaya jatuh di sela genting pecahMenerobos terburu buru di plafon belahTepat ke sudut matamu yang sedang merinduCahaya itu bergulat dengan sinar mata
Aku akan tunggu sepanjang hariMenatap langit dan matahariHarapanku langit murungMatahari tertutup mendungAku menunggu tumpahan warna di sanaAku sudah
Terasa hingga ke ulu hatiKau memanggil melalui udaraPenuh terisi ejaan namamuHingga aku sulit menjajarkan langkahkuYang sedang mengejar seperempat bay
Tak ada tawar menawar dengan mimpiSemuanya harus hitam dan putihKatakan iya, anggukkan mukaKatakan tidak, gelengkan kepalaBukan diam, itu ragu ragu na
Bagaimanakah cara berdukaBagi kematian kata kataJika kata katanya sendiri mematikanSebuah pengharapanBagaimanakah cara berbela sungkawaBagi matinya pe
Hiruk pikuk Jakarta menyengatMengulari tubuhnya yang mulai disepuh liur dan keringatJakarta kembali tampak menggeliatSetelah ditinggal pergi anak anak
Hujan malam ini tak habis habis. Suasana meriang saat siang berubah drastis. Warna biru bertransformasi menjadi kelabu. Sepertinya a
Ada campuran rasa keluDalam seduhan kopimu pagi iniPahit, getir dan asamBercampur dengan manis yang pekatSeolah memanggilku dari ujung bumi sebelah sa
Memalingkan muka kelelahanTerlalu lama menatap curamMata berkaca kacaMulut bertanya tanyaDimana landai disembunyikan?Memalingkan muka resahSelalu dihi
Neng, ini hari ketiga lebaran. Bukannya aku lupa untuk meminta maaf di hari pertama dan kedua. Tapi aku sedang mengumpulkan keping keping
Sirna Langgeng tak lama lagi sirnaTubuhnya sebelah sudah dicacahSatu lengan dan kakinya telah patahIni seperti adonan roti lapis diiris pedang raksasa
Menyipit saat senjaMembaringkan diri di belahan bumi iniMembelalakkan mata di belahan bumi lainBergeser setapak demi setapakHingga sampai pada titik d
Pagi ini mengurai sekeranjang wangi cemaraDisepuh dingin yang datang dari arah tenggaraSisa sisa maaf masih bertebaran di angkasaTerbungkus langit ter
Gunung salak terlihat dari sini. Menyendiri. Tapi tidak sendiri. Ditemani oleh halimun memekati pinggang hingga muka. Lutut dan kakinya digeletaki pet
Aku sedang menggarami tandus. Gurun tundra di jantung tanaman kaktus. Setelah menempuh perjalanan beribu peluh. Bersama sunyi yang m
Ini permohonan maaf darikuUntuk segala khilaf yang membuatmu tersentakUntuk segala salah yang membuatmu terperangahUntuk sumpah serapah yang membawamu
Sisa satu hari sajaWarna lembut malam bercahayaDibiaskan oleh proyektor dari surgaBulan penuh membiarkan kering menjadi dahagaSisa satu hari sajaTemar
Ini hari ke berapa?Sejak kau menuliskan surat terakhirmuAku menggoresnya di dinding setiap hariAku ingin menandai, berapa lama tepatnya hatiku akan ha
Sayap sayap senja turun dengan cepatWarna indah merah terdegradasi memekatSinar matahari lenyap terlumatOleh sepuluh jam kuasa dari arah baratSaat saa