Sepatah kata mundur tak tercurah, hari-hari ia jalani cerah
Akal dan hati tak sejalan irama, tujuan akal mengatasi jalur luka
Kuterbangkan belahan daun, Terguyur angin nan-anggun, Sejenak adalah wujud hidup, Cepat atau lambat akan hanyut.
Seorang anak Muda berjalan terengah-engah berada dijalur yang panas nan penuh lusuh
Minuman puisi diteguk ke jiwa menayangkan kisah misteri kata serangkaian kalimat terurai bertata
Malam sepi penuh dengan duka Aku terdiam diserangkaian luka
hari hari kian berputar poros serangkaian udara mengisi kenangan
Aku tercengang rapuh duduk diantara jarum yang lancip
Dimana hati para penghuni dunia tidakkah kalian menelan ludah? berjatuhan mayat mayat tak sempat mengenal dunia
Dua orang anak melintas melewati kendaraanku, sempat ia mengatakan sekilas, ''Bang, laki laki itu harus kuat. Masak abang baru mulai dah lelah?''.
Aku menempati posisi yang kurang baik, sayang sekali berada dibawah seperti keset,