Puisi kritik sosial
puisi kritik sosial atas demokrasi Indonesia yang sedang di ujung tanduk
Puisi tentang kesedihan perempuan
IKN, akankah menjadi kota hantu?
Puisi tentang Politik kritis kecurangan pemilu 2024 yang mengubah undang-undang dengan tidak sesuai prosedur dan melanggar etika
Ada matahari menyalak di sanubariKetika konstitusiku terobrak -abrik kepentinganAroma sengkuni mengusik peraduan malamBagaimana aku bisa mendam
Dulu kukira Jakarta adalah hujan cahaya warna-warni hingga aku dapat mandi di bawahnya
Udara panas beringas menguap, Temperatur mematri kulit muka, Suara berpolusi mengumbar perang
Lelaki dekil setengah bayaBerjuang di bawah sengatan hariKeranjang rongsokan mengantung lesuTongkat pengait berkait di lengan hitam
Lorong-lorong sempit menguap kelaparan. Udara pengap mendendangkan kemiskinan
Jempol mengapit telunjuk dan jari tengah. Ujung pena menguap peluh menetes kisah
Musim kemarau, puisi kritik sosial
Puisi tentang ambisi mengejar pencapaian, tak pedulikan diperoleh dengan jalan curang atau menjadi pecundang