Ketika cinta kerap berprasangka. Terkadang kita tak sadar betapa sia-sia.
Kamu dilarang sedih, apalagi sedih yang berlebihan. Sedihlah secukupnya lalu mulai bahagia.
Abjad-abjad singgah di sana Membahasakan duka, mungkin kita
GULA-GULA KENANGANSebelum rindu berpamitanAku belajar untuk tidak apa-apaTak merengek lagi kesepianKepada yang namanya tiadaMeski nanti selepas perpis
Di ujung-ujung malam Maka lekas, kuseru namamu berulang
Ada tanda tanya absurd selalu bergetar
DANDAN CANTIK DI MALAM MINGGUPukul tujuh di malam mingguAku disibukkan dengan tata rias ituMula pertama merapikan bentuk alisLalu melukisnya tipis-tip
SENJA TANPA PELUKANDuhai, bapak!Kabarkan padaku tentang rinduSebab, seusai gerimis menabur ceritaAda aku dan kehilanganMenanti hangatnya pelukanApa ya
FRAGMEN WAKTUDi sebuah etalase kaca yang dinginGaun pengantin, gabungan lace juga satinDihiasi renda bunga-bunga biruPayet berkilauan di bagian bahuMe
DARI SENYUMAN YANG MEMESONADi suatu senja yang merah sagaAduh! Senyummu, jejaka ...Sengaja membuat aku berprasangkaDebar-debar dada berseteruMengikuti
ELEGI CINTA SETAHUN YANG LALUSebuah ingatan setahun yang laluDuhai, tepat di hari itu ...Adalah sebait nyeriDibaca oleh malam-malam sunyiDari rangkaia
LANGKAH DI ANTARA MEGASaat waktu yang baik memeluk cuacaDi antara mega-mega berarakSeorang perempuan menawarkan lambaianJarit yang menggendong bakulJu
KUNCI HATISeorang gadis hendak membuka hatiTetapi dia lupa di mana menyimpan kunciDicarinya dalam kepala, tak adaMengorek kenangan lama pun samaNihil
SIMFONI MANIPULASISeorang pria tampan, berjas dan berdasiDengan sepatu pantofel meski tanpa kaus kakiMenilik sebuah cerita, timbang-timbangMenunggu wa
HARGA KENANGANDi sebuah kedai, seorang lelaki tuaMemesan beberapa kenanganTanpa rasa sakit kehilanganDirinya hendak membayarMengeluarkan keping-keping
SEBUAH KEHAMPAANDuhai, siang ...Apa yang mesti aku kenang?Di sampingku hanya sunyi melagukan rasaTetapi senandungnya tak begitu aku sukaTentang terik
Engkau yang kerap berkata tidak mengapaMeski sibuk membenarkan letak doa
BAGIAN KENANGANSeorang gadis menerka-nerka keinginanPada hari lahirnya, tanpa ucapanSedikit menyesali ...Angin sore yang tak membawa dia pergiSedangka
PADA YANG KUPU-KUPUSuatu malam yang bijaksanaDingin, tetapi baik-baik sajaApalah sepi, ia malah penuh nuansaManakala dari sepasang mata senduPada kedi
EPILOG CINTAKita membaca siang dengan tenangMengeja pelan-pelan dan berulangSebelum benar bisa membedakanMakna terang, juga berawanSampai di bulan ked