Cinta itu bisa berubah bentuk, apapun bentuknya ia tetap terlihat dengan cinta
Telah kurelakanKenangan-kenangan manis ituMati suri di dalam keranda bertutup kain angkinUsah berharap mereka 'kan mendusinMeski hanya merupa sedesir
'bu, gelombang begitu keras mendabik karang sekeras hidup yang kita terjang apakah esok ayah akan kembali melaut.'
tak ada tempat seluas pelukan ibu sedewasa apapun dirimu seberapa pangkat apapun dan jabatanmu di mata ibunda kau hanyalah seorang bocah
Satu Tahun tanpa Tuhan, apa arti semua ini, ya?
melambatkan atau mempercepat, nanti kau juga tahu ...
Perihal perokok yang merenungi makna kehidupan dengan ketenangan
Siapa yang bisa membawamu kembali ke kamar berdinding anyaman bambu, yang langit-langitnya dipenuhi sarang laba-laba?
Kita telah menghabiskan hari-hari dengan saling berburuk sangka. Mungkin karena ego lebih berkuasa?
Gadis di Sebuah Kafe, puisi kali ini menuliskannya
ada apa dengan tanggal tua dan manusia? puisi menuliskan dan melukiskannya
Apa yang puisi hadirkan untuk sepasang sandal jepit?
Di sudut pasar yang ingar bingar, seekor kucing liar menatap nanar. Ikan-ikan segar berjejer rapi.
puisi kali ini mengingat kehidupan seperti sepeda tua
Puisi tentang kehidupan batas kota
Image: https://www.istockphoto.comAyah, IbuKetika rumah tangga diuji oleh beragam persoalanKetika biduk yang dikayuh bersama-sama terempas badai dan n
Sesekali jika sunyi menyinggahi, perempuan itu memetik satu kisah yang tumbuh subur di pekarangan hati
Pagi ini kulihat cemara di hati Ibu terkulai layuEntah apa penyebabnya
Ada sesuatu yang mengganjal mataku Pedih Mengaburkan penglihatan
Malam itu di dalam kereta Aku dan isi kepalaku sibuk bertanya-tanya Hendak pergi ke mana gerangan orang-orang dengan berbagai mimik