Sebuah puisi tentang kerinduan akan keabadian dan mahsyar tempat penimbangan amal
Terkadang manusia lupa sampai pada akhirnya harus kehilangan segalanya
"Tuhan, di terminal itu kutemui hanya orang brutal pada puan mereka bersiul nakalpencopet berebut uang tak halal"
Hai, bro Pipit Haji apa kabarmu? Yuk main ke rumahku.Tlah kusiapkan remah-remah biskuit renyah untukmuhasil kerjaku menunggu bocah-bocah selesai sekol
Seorang bocah lemahdirundung sepulang sekolah*"Hei, kamu anak pinggir kaliBesok-besok jangan lupa bawakan kamiJajanan buatan emakmu tiap pagi!"*Si boc