Selebrasi? Buat apa. Matahari yang sama masih akan betah bersinar untuk kita
"kamu lebih kuat dari pada yang kamu pikir"
Di bawah purnama dan sisa-sisa gerimis, Sinterklas berjalan pelan-pelan menyusuri tepian kota.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga akan memanggil mendung ke atas kota-kotamu
Mari menjalankan ibadah kata-kata. Mengamini setiap permohonan yang diucapkan dalam-dalamsebelum meniup lilin ulang tahunmu.
Sebuah lilin kecil menyala di tengah malam yang gelap gulita. Berjuang dia agar gelap tidak menguasainya
Yang manis itu gula. Yang manis dan memabukkan itu tuak.
Seandainya saja waktu bisa direntangkan seperti karet mungkin kita tidak akan didera sesalkarena ada perjumpaan yang terlalu singkat.
Matahari lima tahunan sudah terbit waktunya pemimpin-pemimpin baru dan para laskar bekerja.
Puisi ini menggambarkan setiap rasa yang datang dan pergi dengan semua penyesalan sehingga ketika cinta yang lain datang itu akan terasa hambar.
Malam semakin larut. Seorang pengemis tua memandang lampu lalu lintas satu-satunya teman bercerita di antara rimba metropolitan.dengan cemas.
Malam semakin larut, tapi apa daya aku kini terperangkap di bawah cahaya purnama.
Alangkah indah rumah yang dibangun dari iman, harapan dan cinta. Rumah yang selalu dirindukan setelah mengembara ribuan mil jauhnya
Kita semua pernah bersembunyi. Kalaupun tidak, mungkin, kita sedang bersembunyi tanpa sadar.
Tetaplah menjadi padi, pesan embun pada bulir-bulir padi hijau kekuningan
Tuhan, ajarlah kami menjadi sederhana.
Beberapa badai yang memaksa menepi, beberapa ruas jalan yang nyaris putus toh tidak membuat kita menghentikan perjalanan.
Esok, di ujung pagi kalian akan buka mata dengan semangat yang baru. Lalu Ibu akan melepas kalian untuk kembali berlari dan berjuang sekeras-kerasnya
Tuhan menciptakan rindu dengan sederhana, agar kita bisa merasakannya dengan sederhana dan mengungkapkannya dengan sederhana pula
Waktu ditukar dengan apapun untuk memastikan hari ini pun besok kita tidak haus dan lapar lagisampai tidak ada waktu untuk mencari Tuhan.