Kukumpulkan kepingan rindu yang berserakan diterbangkan angin
foto: Pixabay.com/Engin Akyurt— Setangkai mawar kau tinggalkan di berandaKapan kau telah singgah?Jejakmu hilang tersapu resahKuhitung
Aku tak memberimu bunga mawar yang cepat layu, Cokelat berbentuk hati
Puisi tentang ibu sebagai rumah, tempat aku ingin selalu kembali.
Hari ini aku hanya ingin mengenangmu tentang kisah kita bersama
Terlihat kerumunan di pojok kota Orang-orang mengelilingi tugu bunga menjulang tinggi di pojok kota Kelap-kelip lampu menyempurnakan kemegahannya
Kehangatan musim panas masih membalut semesta
Cahaya senja menyusup lewat helai rambutmu yang tergerai
Puisi tentang menikmati waktu bersama ketika musim panas
Kasihmum Terlukis indah pada bingkai awang-awang Senyummu
Kepergian | foto: HennieOberst---Aku menengadahMemandang langit abu-abuTetes hujan luruh satu demi satumembasahi bumimengiringi perjalananmumenuju kea
Senyum matahari semakin lebar kehangatannya menyebar ke batang pohon meregangkan ranting yang masih meringkuk
Kita pernah berjanji untuk menyemai bibit kasih pada lahan di sekeliling rumah mungil yang kita bangun
Bu, Sudah lama aku tak mendengar tanyamu Tentang kesenangan apa yang telah kulewati bersama keluarga kecilku atau polah lucu teman-temanku
Christkindlesmarkt Nuremberg awalnya adalah pameran perdagangan yang dikenal dengan nama "Kindles-Marck" di akhir Abad Pertengahan.
Serpihan putih turun berkejaran mengitari udara yang tipis dan jatuh melapisi permukaan bumi
Gadis kecil melongok tumpukan kayu lapuk di atas gunungan daun kering. Tak terdengar lagi kerisik dedaunan seperti hari-hari sebelumnya.
Pada musim gugur yang hangat di Verona aku bertemu denganmu Mata kita bertubrukan Senyum tipis dan anggukmu memporak-porandakan perasaanku
Kabut putih abu-abu turun perlahan, menyentuh daun merah marun di pinggir kolam Sepertinya matahari masih sibuk dengan mimpinya
Kita pun tau, sebentar lagi musim panas akan melambaikan tangan