Sumber gambar dokriBisikan yang Menentramkan; By Lesterina Purba
Daun yang tak pernah mengeluh meskipun dipanggang terik matahari lalu disiram hujan terus-menerus
Aku tidak mau terlihat tak berdaya Lebih baik aku pergi dan menata ruang hati
Sumber gambar dokriJudul: Lesterina PurbaGenre: AkrostikPenulis: Lesterina PurbaIsi:Lengkungan cahaya membias dari jendelaElusan angin sepoi-sep
Baru saja aku melepas penyangga kaki kabar gembira dari belahan jiwa
Puisi dengan pesan kelak roda berputar dan dia akan menjadi abu dan debu.
Hanya kepada Dia, bisa mencurahkan segala sesuatu yang telah menyesakkan dada.
Kebosanan sudah mulai menjajal, gairah yang sempat berapi-api lama-lama mulai redup.
Ruang hati terasa kosong dan hampa Setelah kepergian sang pujaan hati
Hamparan Hijau BeriringanKaki-kaki berlarian semenit lagi bel bunyiGerbang segera dikunciAngkot hilir mudikBegitu juga motor berlombaAku berlari seken
Hujan tak henti-hentinya hadir Cakrawala bermandikan cahaya kilat dan petir
Puisi tentang pelaminan yang suci, yang mengikat janji setia sampai mati
Puisi ungkapan selamat hari ibu, dan harapan agar ibu sehat selalu
Di saat ini, hati terasa sakit ditusuk ribuan jarum. Hanya karena perkataan seseorang. Aku kembali mengingatkan diri. Jangan terlalu manja.
Perempuan itu setiap sore menjelang Duduk manis di pos pinggir jalan raya Setiap hari selama jadwal kerja Menunggu dengan sabar entah siapa
Hatiku meleleh melihat kembang mawar sudah menjadi kayu bakar.
Aku ingin menjadi mentari tak pernah berhenti memberi kehangatan
Senyuman yang menggoda melumpuhkan jiwa membuat hari penuh warna
Puisi tentang masakan ibu yang paling lezat dan susah dilupakan.
Aku suka kelopak warna warni Selain indah dan cantik harum mewangi Membuat hati nyaman berseri-seri