Puisi yang menyayat hati tentang virus covid-19
criticism through poetry about the corona virus
Puisi tentang corona. Corona datang menyerang Dunia menjadi tak tenang
Untuk saat ini, keikhlasan dari sebuah kesalahan adalah bentuk kekacauan dari sebuah pandangan yang menuntut kita berada dalam ketakutan.
Puisi ini ditulis dalam bahasa yang penuh dengan kerendahan hati menyikapi virus Corona yang belum hilang dalam beberapa tahun terakhir. Kita tegar
Puisi tentang corona, mungkin tuhan ingin kita selalu memanggilnya, karena tuhan cemburu kita memalingkan wajah darinya.
hampir dua tahun negeri ini dihantam pandemi airmata kering takmampu lagi menetes
Corona secara tidak langsung mengetuk pintu hati untuk lebih mensyukuri nikmat dan karunia-Nya yang tak pernah terlihat. Namun, selalu kita rasakan
Kondisi gawat. Bahkan boleh dikatakan darurat. Hingga penyekatan diperketat
Virus corona varian delta sudah semakin gawat menginfeksi manusia dan semua usia bisa kena.
Tutup mulut omong kosongpertanyaan apa dan mengapa semua ini bukan kehendakku
Ziarah kepada yang mati adalah pengingat bahwa kita masih hidup dan harus punya arti
di sebuah ruang berhias tabung dan selang, seorang pria berjuangseorang pria renta berjuang antara nafas yang ada dan hilang
Sesaat kau bilang bosan Lalu masker pun kau tanggalkan
Berita tentang mereka yanag tiada karena corona terus bertambahh jumlahnya
Corona, kau datang menghancurkan semua, kau membuat kami takut akan dirimu
Corona memang bukan one-way ticket. Tapi juga tak menjanjikan tiket pulang pergi
Corona memang berbahaya. Ia bisa mengalahkan segalanya