Jika kau tiba semua berdesak mengejar detik pengikat
Aku melaju bersama deretan listrik di ataskuAku digerakkan masinis berbaju putih tanpa wajah piluAku melesat dengan bersentuhan besi-besi pajang berde
KDi keheningan fajar , terbangun Ia sebelum ayam jantan berkokokMenanti azan subuh berkumandang dengan lantunan mendayu elokLepas mandi dan shola
Ia naik dari Gondangdia, menghidupkan gemuruh pada dua ratus sajak di seribu perjalanan Aku mencatatnya, gadis itu membuat kereta Commuter
Entah kapan terakhir aku mengenakan kaos oblong hitam favorit kuAku tak lagi mengingatnya.Bahkan pemerah pipi ku yang sudah lama hab
Menerawang di kursi bisuBerjarak tiada bisingDi antara suara rel menderuMemojok terasingKuselami ruang lengangJauh dari hiruk dan hingarDenyut itu tia