Cinta terkadang membuat seseorang lupa dan diam akan hal yang dirasakan oleh manusia, sebab cinta yang sesungguhnya adalah tidak memaksa pada apapun.
Belasan tahun berlalu, namun bisakah sebuah cinta yang tenggelam di antara pecahan risau dan aritmatika kembali berlayar?
Di antara jeda kata ada aku dan kamu yang tak selesai Semesta menggurat garis namun waktu melipatnya jadi abu Aku menulis rindu kau membaca sunyi Lemb
Kita adalah sayap pada burung yang sama
Kamu dan dia, selalu jadi trending. Kelakuan? Viral tanpa planning. Tapi justru itu yang bikin iri sejagat maya.
Puisi yang aku buat untuk seorang wanita yang dulu ku kagumi ternyata, begitu aku junjung, ternyata dialah juga yang menampik apresiasi ku itu semua
Dia itu jagonya pembuat kode. Aku? Pembaca yang buta huruf Morse. Kalau dia ngambek, aku harus waspada. Senyumnya hilang, semua jadi zona bahaya.
Duniaku bukan hanya untukmu
Puisi seoarang perempuan yang telah mendekatkan keluarganya pada kegembiraan dan menjauhkan dari kesedihan
Pernah nggak sih kita serius sekali? Nggak pernah! Karena itu bukan style kita. Hidup ini singkat, jadi buat apa drama. Yang penting makan, jalan, dan
Luka ini abadi selamanya, tentang seseorang yang meninggalkannya demi perempuan barunya.
Aku adalah bunga di sudut taman tersembunyi di antara belantara harum dan warna hingga tanganmu, entah mengapa memilihku dari rimbun yang lebih terang
Bagaimana mungkin sebuah ciuman sederhana mampu merontokkan gigi bungsu? Sebuah absurditas manis menanti di balik napas dan lumatan.
Kudengar ada tangis di tawamu, dan aku tahu kau tak ingin terlihat lemah, namun jiwa
Cinta itu kayak teh di kafe. Porsinya kecil, harganya spesial. Kita beli dengan sejuta harapan, padahal cuma dapat sedikit senyuman.
Tersimpuh di lirikanmu, aku tak kuasa melupakan, Segala tentang
Jangan siksa hatiku, Dengan perasaan yang tak pernah jelas, Yang membuatku tak bisa memutuskan, Apakah ini cinta atau luka,