Puisi Nusantara
Nusa Indah yang tak hanya satu semata bak kepuluauan
Sebuah puisi budaya tentang pencarian jati diri dalam neng, ning, dan nung.
Budaya sebagai lambang kesakralan suatu negara yang mewakili adat istiadat setiap pasang mata yang menduduki wilayah kenegaraannya
Sebuah celotehan dari manusia yang mengakar untuk mempertanyakan ke mana gerangan budayanya akan dibuat ke depannya?
Terik mentari Jogja kini berpijar di atas ubun-ubun
Para pembajak sudah lama terjaga
Pusii Berlian, Budayamu yang elok Betapa tak bersuka Tersembunyi dalam dahan retak
Fajar tlah mekar. Sang kalyanamitra mengudar. Aksara cinta hanacaraka ia babar:Ha. Hana hurip wening suci. Hidup ini kehendak Hyang Widhi. Tercipta da
Tepatnya pada pukul 03.45 Telah terbentuk sebuah sejarah Dalam renungan seni alam tingkat satu... Di bawahnya lah aku bernaung Dihiasi gemerlap cahaya
Kamis manis mampu menghipnotis pikiran. Argumentasi terus mengisi ruang sepi. Bicara tentang revolusi, agama, ideologi, dan deretan pengalaman gerakan
Jika sabda adalah sumber cahaya Maka hanya ada satu Raja Maka hati adalah Pinandita Membiaskan cahaya Agar jiwa menjadi kemilau-Nya Menjadi Ratu yang
Bahasa JawaSitaresmi wengi iki melu nyekseniMarang roso kang isih gumantungGumantunge roso rindu sa'jroning atiKang agawe amba dadi linglungGemerlape&
Petang merayu raga mengajak bercengkerama Mereguk pijar swastamita di ufuk baratAku terpaku di atas perbukitan Shiva PlateauTak henti atma memuja