Pagi-pagi benar Setelah aku keluar dari kamar Dengan tatapan yang masih samar-samar
Puisi mengenang saat-saat paling indah bersama Ayah
Mengenang ayah dengan senyuman
Susah dan payahmu yang menuntun aku hingga menerima lencana dengan sukacita
Dari mu aku belajar tentang ketulusan Dan dari mu pula aku belajar tentang kerinduan
Keretakan ayah dan putrinya sebab rasa cintanya yang lebih luas daripada kecewanya.
Bulan separuh merajam malam. Lelaki senja memungut ceceran waktu
Seorang Ayah tak pernah salah membaca gejala-gejala anaknya akan sakit
This poem tells about a young man who realizes his father's sacrifices when his father was gone.
Ayah yang tak pernah tergantikan oleh seribu pria yang berdatangan silih berganti, tiada predikat tertinggi selain ayah
puisi tentang keteguhan dan perjuangan seorang ayah
Puisi ini bukti cinta untuk sang ayah. Dengan segala pengorbanan, perjuangan dan kasih sayangnya..kita bisa sampai pada fase ini. Terima kasih ayah...
Percakapan senja hari Angin semilir membelai wajahku. Sementara ayahku menyisiri rambutku dengan penuh kasih.
Ayah biarlah sepi menjadi teman kita berkisah Bersama nyanyian para jangkrik pada sela-sela semilir angin yang pasrah
Perjuanganmu untuk keluarga dan anak-anakmu, Semasa hidup tak bisa terbayarkan
Kehilangan Ayah bukanlah suatu hal yang mudah mengikhlaskan, meski itu harus dilakukan
Puisi yang dipersembahkan oleh orangtua, khususnya Ayah.
Abah tidak menghiraukan sepatunyaUangnya lebih baik buat aku dan emakUntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari