puisi dibuat setelah sahur di tengah hujan, bercerita tentang hiruk pikuk sebuah masa.
Bagi sang lelaki April menciptakaan romansa dan elegi.
Waktu seperti hujan.Tak punya kaki untuk berjalan maupun sayap untuk terbang.
Maret sudah di tengah jalan dan akan mengakhiri perjalanannya. Ada beragam cerita terukir baik yang sedih maupun yang bahagia