Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
#puisi introspeksdiri
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Puisi: Semenjak Bumi Mendua pada Matahari
Muklis Puna
Muklis Puna
13 Maret 2024 | 9 bulan lalu

Puisi: Semenjak Bumi Mendua pada Matahari

Setelah bulan bermuram durja di paruh masaBumi terhuyung -huyung dirundung dukaMatahari mengibas panas dalam warna tembaga

Ramadan
794
38
8

TOPIK PILIHAN
Bagaimana Nanti Kondisi Finansialku 2025?
Rencana Keuangan di 2025 Sepenting Apa?

Rencana Keuangan di 2025 Sepenting Apa?

Frans Leonardi
Tips Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga pada 2025, Menghadapi Tantangan Ekonomi dengan Bijak

Tips Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga pada 2025, Menghadapi Tantangan Ekonomi dengan Bijak

Muh Khamdan
Ceritaku 2024 seperti di Film-Film
Karena Profesi Guru, Aku Bisa Jelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan

Karena Profesi Guru, Aku Bisa Jelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan

Yulius Roma Patandean
Mindset, The Pursuit of Happyness, Bangkit dan Berani Bermimpi.

Mindset, The Pursuit of Happyness, Bangkit dan Berani Bermimpi.

Abdul Wahid Azar
CURHATNYA KE AI, APAKAH KITA TIDAK LAGI PUNYA TEMAN?
[Humor 1]: Siapa yang Paling Pintar di Dunia Digital?

[Humor 1]: Siapa yang Paling Pintar di Dunia Digital?

Alfred Benediktus
Ai Chatbot Dampak

Ai Chatbot Dampak

Suherman
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.