Kontemplasi adalah renungan dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh, dengan merenungkan ayat Kitab Suci, mengulik pengalaman hidup.
Setiap Samadi semakin kusadari arti hidup iniDan kumulai setiap hariku dengan niat pastiDihening sunyi, kuserap cakra surganan Ilahi
Kepada siapa kita mesti berharap? Berpasrah? Hanya kepada Dia, Tuhan Sang Penguasa langit dan bumi.
Dalam hidup kita perlu membuat jeda, mudur dan masuk dalam keheningan hanya bersama Tuhan dan semesta, agar kekuatan baru diperoleh.
Dalam hidup bahagia dan penderitaan berdampak sosial, perlu kesadaran manusia untuk membaharui bumi dan peduli pada sesama dan semesta
Dalam keadaan kalut, sedih, gundah, orang sering lupa bahwa Ada Tuhan yang setia mencurahkan rahmat-Nya, Cinta-Nya tanpa syarat
Di hutan Asisi, tampak langkahku pasti Merajut doa selaksa iman Bersama para peziarah mengharap berkah.
Apapun situasinya datangnya hari, kita harus bisa memaknai & agar semangat hidup mengalir, terpancar menyemangati diri dan orang sekitar
Hati adalah lorong yang paling jauh untuk dimasukki,dan kadang orang takut untuk masuk kedalamnya, ada kekuatan yang memampukan kita.
Hidup ini bak mengayuh biduk ( perahu kecil ) mengarungi samudra kehidupan, setiap orang meski punya tujuan dan pegangan pd yang Kuasa
Tuhan tak pernah ingkar janji, Dia senantiasa membimbing langkah kita dalam kehidupan ini, mari peka mengasah nurani, agar jiwa bening.
Jernih air Menawarkan kesegaran, kebebasan, kemerdekaan. Sebagai anak-anak terang Kejernihan untuk bertindak dan bergerak
Dipeluk sunyi Hatiku sepi dalam keheningan nurani Batinku wening dibasuh udara pagi
Dihadapan Tuhan semua pekerjaan baik, Sama nilai dan maknanya jika disertai ujud murni nan tulus
Hidup ini hanya sementara Kesadaran mengolah rasa, maju bersama tuk makin peka
Dihening cipta ditengah buana, Kepalaku tunduk menyimak sunyi
Aku mencintaimu tanpa syarat, titik. Tanpa koma, tanda tanya pun tanda baca.
Pertumbuhan sang benih mewujud dalam nyata Karena disiram air cinta Bertumbuh di tanah sunyi kerendahan hati