DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) OLEH MAHASISWA PROFESI UNIVERSITAS ALMA ATA STASE KOMUNITAS KELUARGA DAN GERONTIK
Pelaksanaan sweeping imunisasi bertujuan untuk meningkatkan kesehatan balita agar tidak mengalami gizi buruk maupun stunting.
Dampak dari diperlakukannya pembelajaran tatap muka kembali pada murid sekolah di Kecamatan Tanah Sareal, Bogor.
Pelaksanaan PTM 100 persen pertengahan 2022 menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat serta harapan perbaikan kualitas pembelajaran pasca pandem
Menerapkan pembelajaran tatap muka 100% nampaknya tidak mudah karena pihak sekolah harus benar-benar mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan
Beberapa orang tua juga tidak menyetujui full day school. Mereka berpendapat bahwa full day school dapat mengurangi konsentrasi anak.
Mulai 4 April ini, Kota Depok kembali memberlakukan PTM 100 persen.
Dalam percakapan singkat, orang tua tersebut mengeluhkan anaknya yang kini tidak mendapatkan pembelajaran lagi dari sekolah
Niat mulia PTM 100 persen harus didukung. Tetapi kita tidak boleh abai dengan keselamatan diri.
Mahasiswa Undip bantu kelurahan Tebet Barat dalam mensukseskan vaksinasi booster lansia dan vaksinasi anak usia 6-11 tahun guna menuju zona hijau.
orang tua dan siswapun menyambut positif. Siswa mulai nyaman dengan PTM 100 persen. PJJ tidak efektif karena mengikuti PJJ banyak menemui kesulitan.
Mahasiswa Undip bari edukasi PHBS kepada siswa dalam upaya menjaga kegiatan sekolah tatap muka tetap berjalan lancar
Di SMPN 2 Cibadak sudah mulai diberlakukan PTM 100%
Kasus Covid-19 kembali meningkat, PTM 100 persen tidak jadi terlaksana
Ternyata dalam kondisi apapun, guru tetap dituntut tidak putus asa melakukan inovasi dan kreasi demi layanan berkualitas pada siswa
Kebijakan jalan pintas yang tampak bodoh dan songong.
Kisah Kompasianer I.T. Kriyonadhy yang ditinggal orang paling dicintainya menjadi konten yang menarik perhatian pembaca di Kompasiana
Tidak mudah sebenarnya melaksanakan pertemuan tatap muka di tengah situasi pandemic yang masih belum usai, berulang kali kami selalu mengingatkan..
Dimana, penulis menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta pada 1 Februari 2022 malam, yang diindikasikan sebagai bagian dari politik identitas
Seorang keponakan saya, berusia 11 tahun, duduk di kelas 5 sebuah SDN di Jakarta positif Covid-19.