"Terjebak di lift bersama Silvi?" ulang Clara, membelalak tak percaya pada Calvin."Yups. Dan setelahnya...""Ok I see."Itu bukan karena Clara tak mau t
Dear diary,Calvin datang ke kantorku dengan wajah pucat. Katanya, dia dipaksa Papanya kembali ke perusahaan. Aku tahu siapa Calvin Wan. Bila dia sudah
Tak kusadari kau yang dipilihBagi dirikuJalani hidupJagakan cintaWalau pahit terkadangKau yang kucinta selalu setia bersahajaSaat cinta hampaTak lagi
Ini hadiah ulang tahun terbaiknya. Calvin tak menyangka ia mendapatkan hadiah seindah itu di hari ulang tahunnya. Meski kehadiran hadiah terindah itu
Tatapannya berubah nanar. Satu kesan Silvi tentang lelaki berpostur tinggi dan berwajah tipikal Arabian ini: tidak suka. Laki-laki itu cukup tampan. H
Do you ever think about me?Do you ever cry yourself to sleep?In the middle of the night when you're awakeAre you calling out for me?Do you ever remini
"Kuharap darah ini tidak mengalir lagi di tanganmu."Clara mengecup tangan Calvin. Matanya memerah, habis menangis. Sisa air mata membekas di wajahnya
Di permukaan perasaan yang dalamIngin sekali sebenarnya terucapTak diasa lagi hingga tumbuh rasa hatiDan berakhir jiwa terasa sepiAku tak bisa terus b
Tiada aku sengajaCintai yang bukan milikkuTuhan ataukah cintaYang tahu jawabnyaJangan engkau sesaliBila kini semua berartiKita hanya manusiaYang tiada
Calvin datang ke ruang konseling no. 2 dengan wajah pucat. Kecemasan menyerbu hati Clara. Apa lagi yang telah terjadi pada klien istimewanya ini? Clar
"Ayah, tunggu Angel ya? Angel nggak mau Ayah sedih sendirian..."Gadis kecil tujuh tahun itu tersenyum lembut. Membelai halus kedua tangan Calvin. Tang
Langkahnya semakin cepat. Tiba di kaki tangga, ia melompati beberapa anak tangga sekaligus. Lantai bawah dijejakinya dalam waktu kurang dari satu meni