Seabad Pramudya Ananta Toer
Selama manusia membaca, sejarah tidak akan pernah mati
Di bawah pohon beringin yang rindang, aku duduk sendiri di bangku taman
Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia legendaris yang nyaris mendapatkan nobel berkat karya Pulau Burunya.
Setiap orang ada masanya, kapan mereka datang dan pergi. Saat Anda tidak menemukan rumah untuk berlindung, maka jadilah rumah untuk diri Anda sendiri.
Kata pak Pram, orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah.
Roman mengangkat kedua bahunya sebagai tanda mohon maaf pula tak bisa membantu. Seperti kata pepatah 'Sesal kemudian tiada berguna.
Mereka sekarang duduk bersisian di atas mobil. Arin tetap dalam pangkuan Pram. Bocil itu anteng.
Satu tahun ia bersama Pram, tapi tak hamil-hamil juga. 'Ya, Tuhan, apa aku mandul?' Bisik Vella semakin terluka. Satu tahun ia bersama Pram.
Terjawab sudah bahwa wanita bercadar yang baru saja pingsan dan digotong umi-umi asrama memakai tandu itu, mantan istrinya. Sahabat Pram dan Ayunda.
Itu pilihan hidup Tinuk katanya, Mak. Impian Tinuk sejak lama, ingin punya anak saja.
Pram kesal. Hari ini ia rasa hari terburuk dalam hidupnya. Mengapa tidak. Ia sudah mengikat janji dengan Tinuk anak juragan bengkel di kampungnya.
Mereka semua nampak cemas dan berubah lega. Aku dan Pikiranku tentang Pram hampir mengantarkanku ke dunia lain..
Dua anak kembarnya Rana dan Rani menunggu kedewasaan Prima. Mengasuh, membimbing, menawarkan kehidupan, dan warna cinta seirang ibu untuk putrinya.
Pernikahan yang diawali jebakan dari awal oleh Vella. Berakhir sudah. Vella bisa jadi berdrama menyusun strategi menjebak Pram. Kasihan dirimu Pram.
Tanya itu hanya menari di otakku tak bisa kusampaikan kepada Pram karena ia pun pergi meninggalkanku. Vella mengenalku tapi mengapa marah?
Malangnya, aku harus bisa menutupi lukaku di hadapan keluargaku. Meski ayah, mak, nenek, adik, kakak ada, namun mereka belum tentu bisa kupilih.
Menyesal Meninggalkannya atau Beruntung meninggalkannya dal
Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Niskala yang mengidap sebuah gangguan psikologis yaitu bipolar.
Pada judul novel Bukan Pasar Malam misalnya, Keyakinan pram yang kokoh ia refleksikan pada karya sastra monumentalis.